Rabu, 02 Maret 2022

MENGENAL DAN MEMILAH SAMPAH



Langkah-langkah penting

Bedakan tempat sampah sesuai kategori agar sampah dapat didaur ulang atau digunakan kembali.

Kurangi penggunaan barang yang akan menjadi sampah yang tidak bisa didaur-ulang.

Ikut sertakan anak sejak dini untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya memilah sampah.

Sampah menjadi salah satu masalah utama bagi kelangsungan hidup. Anda bisa turut serta menanggulanginya dengan mengenal dan memilah sampah untuk didaur ulang. Selain melindungi bumi dari tumpukan sampah, salah satu manfaat memilah sampah adalah meminimalisir terjadinya banjir di lingkungan Anda. Ikuti dan terus baca artikel ini untuk dapat mengetahui dan memilah sampah serta cara pemilihan sampah organik dan anorganik.

Kunci mengenal dan memilah sampah adalah mengategorikan sampah sesuai jenisnya untuk menjaga kualitas sampah agar tidak terkontaminasi dan mempercepat proses daur ulang.

Mengenal dan memilah sampah

Pada dasarnya sampah bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu organik dan anorganik. Pemilihan sampah organik dan anorganik dapat dilakukan dengan membedakan jenis tempat sampahnya. Tetapi untuk mempermudah proses daur ulang dan penggunaan kembali, Anda dapat memilah sampah lebih rinci ke dalam lima kategori seperti berikut:

Sampah organik. Jenis sampah yang dapat terurai secara biologis atau alamiah seperti sisa makanan, tulang hewan, daun kering, kulit dan biji buah, dan sebagainya.

Sampah metal, gelas, plastik. Yaitu kategori sampah yang sulit terurai dengan sendirinya seperti botol minum gelas atau plastik, tas plastik, sedotan, dan segala jenis barang yang terbuat dari metal, gelas atau plastik.

Sampah kertas. Sesuai dengan namanya, semua kategori barang terbuat dari kertas masuk ke dalam kelompok sampah jenis ini seperti tas kertas, cangkir kertas, karton, koran, buku, brosur, dan lain-lain.

Sampah berbahaya dan beracun. Yang dimaksud berbahaya dan beracun adalah barang mengandung bahan kimia seperti baterai bekas, bohlam lampu, isi tinta printer, elektronik, dan masih banyak lagi.

Sampah residu. Jenis sampah residu adalah sampah yang sudah sama sekali tidak bisa didaur ulang dan akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Segala jenis sampah basah atau barang yang berminyak tergolong ke dalam kategori sampah residu seperti tisu basah, kotak plastik atau kertas bekas makanan, styrofoam, kemasan makanan dan minuman, dan seterusnya.

Masih banyak jenis sampah lainnya yang tidak bisa dikategorikan seperti pakaian bekas, barang-barang elektronik berukuran besar dan perabotan rumah yang tidak dimasukkan ke dalam kotak sampah. Setelah membaca bagian ini, Anda diharapkan dapat mengetahui dan memilah sampah dengan baik dan benar.

Manfaat memilah sampah

Selain mempercepat proses daur ulang dan penggunaan kembali, mengenal dan memilah sampah juga bermanfaat untuk tidak menurunkan kualitas sampah yang akan didaur ulang atau digunakan kembali. Maksudnya adalah sampah kering seperti kertas tidak menjadi basah dan berminyak karena tidak dicampur dengan sampah bekas kemasan makanan atau minuman. Berikut adalah manfaat memilah sampah lainnya:

Menjaga kesehatan. Memilah sampah dengan benar dapat mengurangi sarang bakteri dan kuman sehingga sumber penyakit dapat diminimalisir.

Mengurangi pencemaran udara dan air. Lingkungan yang asri dapat dimulai dari memilah sampah sesuai kategori. Air dan udara dapat menjadi bersih jika sampah dibuang pada tempatnya dan tidak berakhir di lautan yang dapat mengganggu ekosistem laut.

Meningkatkan kesejahteraan penduduk. Memilah sampah bisa menjadi sumber penghasilan tambahan baru. Sampah yang sudah dipilah dengan baik dapat dikumpulkan dan ditukar dengan uang ke organisasi program sampah.

Ide mendaur ulang dan penggunaan kembali sampah

Tahukah Anda memilah sampah sudah membantu setidaknya 75% menguraikan tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)? Sampah yang sudah dikategorikan juga dapat didaur ulang sendiri atau digunakan kembali untuk tujuan tertentu seperti menjadi kertas daur ulang, mengubah kemasan detergen menjadi tas belanja, dan lain sebagainya. Daur ulang sesuai dengan kategori sampah seperti berikut ini:

Sampah organik dapat dijadikan sumber bermanfaat untuk kesejahteraan tanaman, yaitu dijadikan pupuk kompos. Anda juga bisa membuat lubang biopori sendiri untuk mencegah terjadinya banjir.

Sampah anorganik dapat digunakan kembali, seperti botol gelas atau plastik menjadi vas bunga atau pot tanaman dan gunakan kreativitas Anda untuk memanfaatkan kembali sampah-sampah anorganik.

Sampah berbahaya dan beracun sebaiknya dikumpulkan dan diserahkan kepada bank sampah atau pemulung untuk selanjutnya diproses oleh pihak ahli agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Sampah residu tidak lagi bisa didaur ulang. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mengurangi penggunaan barang yang akan berakhir menjadi sampah residu.

Teknik cara memilah sampah sangatlah mudah, tanpa memungut biaya, dapat dikerjakan kapan saja, dan pastinya berdampak besar bagi lingkungan dan bumi. Dengan memilah sampah saja Anda sudah membantu mengurangi tumpukan sampah yang semakin parah setiap tahunnya. Baca artikel selanjutnya untuk mengetahui lebih dalam mengenai 

cara memilah sampah organik dan anorganik di rumah.


Sampah rumah tangga memang tidak terhindarkan, tapi tiap rumah tangga bisa memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah melalui pemilahan sampah yang tepat. Selain membuat sampah lebih ramah lingkungan, pemilahan juga akan memudahkan proses pengolahannya di tempat pembuangan akhir. Apalagi jika sebagian sampah bisa didaur ulang dan membawa penghasilan bagi pemulung, sayang bukan? Oleh karena itu, Anda sebaiknya memahami jenis-jenis sampah agar bisa memilahnya secara benar.

Pilah sampah rumah tangga berdasarkan sifatnya, organik atau anorganik, untuk memudahkan pengolahannya. Bersihkan bak sampah organik setiap kali bak dikosongkan agar bak tetap higienis menggunakan produk pembersih antibakteri, seperti Cif yang mampu mengangkat minyak dan kotoran membandel.

Pengertian Sampah Organik dan Anorganik

Sampah rumah tangga bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, sampah organik dan anorganik. Berikut ini perbedaan keduanya:

Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk atau bahannya mudah terurai kembali ke alam. Sampah organik berasal dari tumbuhan atau hewan seperti sisa makanan, sisa bahan dapur, sampah kebun, dan kotoran hewan.

Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak membusuk dan bahannya membutuhkan waktu lama untuk terurai kembali ke alam, sebagian bahkan tidak bisa terurai kembali sama sekali, misalnya sampah plastik, botol, gabus polystyrene (StyrofoamTM) kemasan makanan, dan kaleng.

Jadi pada dasarnya, perbedaan sampah organik dan anorganik tergantung dari apakah sampah tersebut dapat terurai atau tidak. Banyak jenis sampah anorganik berdampak buruk pada lingkungan dan oleh sebab itu kesadaran untuk menghindari penggunaan bahan-bahan anorganik seperti sampah plastik sangat penting untuk ditanamkan. Berikut beberapa contoh limbah organik dan anorganik.

Supaya dapat memilah sampah dengan baik, Anda perlu mengetahui jenis-jenis sampah dengan lebih mendetail. Agar dapat lebih mudah mengenali jenis-jenis sampah organik, simak beberapa kategori berikut ini. 

1.     Sampah dapur dan taman

Banyak sampah dapur dan tanaman yang tergolong ke dalam sampah organik. Berikut ini adalah contoh sampah dapur dan taman yang tergolong ke dalam sampah organik:

Sisa makanan.

Kulit buah atau sayuran yang sudah dikupas.

Tulang.

Cangkang telur.

Bahan makanan mentah atau matang.

Kantung teh celup dan ampas kopi.

Bunga potong yang sudah layu.

Sampah dari taman misalnya potongan rumput, tanaman dan dedaunan.

2.     Sampah kertas

Yang dapat digolongkan ke dalam sampah kertas misalnya:

Koran. 

Majalah dan tabloid.

Buku. 

Kertas semen.

Brosur. 

Buku katalog.

Dus bekas.

Kotak karton Tetra Pak.

Kertas-kertas tidak terpakai lain dan amplop.

Contoh sampah anorganik

Karena tidak bisa terurai secara alami, sejumlah sampah anorganik didaur ulang supaya bisa dipakai lagi. Sayangnya, tidak semua sampah anorganik bisa didaur ulang. Simak beberapa kategori sampah anorganik berikut ini.

1.     Sampah plastik

Sampah plastik telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Mendaur ulang sampah plastik akan sangat membantu lingkungan. Sayangnya tidak semua sampah plastik bisa didaur ulang seperti plastik sachet dan kemasan plastik refill. Jenis sampah plastik berikut ini adalah sampah plastik yang dapat didaur ulang. 

Botol plastik.

Gelas plastik air kemasan.

Kantung plastik.

Galon plastik.

Peralatan makan plastik.

2.     Sampah metal

Kaleng minuman.

Kaleng makanan.

Kaleng susu. 

3.     Sampah beling

Peralatan makan dan minum pecah belah.

Cermin.

Pajangan kaca.

Toples kaca.

Akuarium. 

4.     Sampah anorganik lain

Popok sekali pakai.

Pembalut wanita.

Sampah tekstil.

Sampah elektronik.

5.     Sampah berbahaya dan beracun

Dalam memilah sampah, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis sampah yang termasuk ke dalam golongan sampah berbahaya dan beracun. Sampah berbahaya dan beracun ini harus dipilah dan dipisah dari sampah rumah tangga lainnya. Jika sudah terkumpul, masukkan ke tempat yang aman untuk kemudian dibuang dengan penanganan khusus, misalnya ke tempat penampungan atau sesuai dengan pembuangan sampah terkoordinir yang ada di lingkungan tempat Anda tinggal. Berikut ini adalah contoh sampah rumah tangga yang memiliki potensi menjadi limbah berbahaya:

Batu baterai bekas

Neon dan bohlam bekas

Racun tikus

Aerosol 

Aki mobil

Minyak rem

Pengharum ruangan

Obat kadaluarsa

Cara Mengolah Sampah

Sekarang Anda sudah mengetahui contoh limbah organik dan anorganik. Langkah selanjutnya adalah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin perlu waktu untuk membiasakannya dan perlu partisipasi seluruh penghuni rumah, tapi hasilnya tentu memuaskan. Cara pengolahan sampah tidak sesulit yang dibayangkan, simak di bawah ini:

1. Siapkan sekurangnya dua bak sampah, masing-masing untuk sampah organik dan anorganik. Cukup gunakan bak sampah kecil saja untuk sampah organik di dapur karena sampah ini sebaiknya dikosongkan setiap hari. Tidak perlu menggunakan alas kantong sampah plastik untuk bak yang kecil agar mengurangi penggunaan plastik.

2. Tempatkan bak sampah organik yang lebih besar di kebun atau di luar rumah untuk mengosongkan bak sampah dapur setiap hari sekaligus untuk menampung sampah kebun seperti dedaunan, ranting kering, dan kotoran hewan.

3. Untuk memilah sampah yang lebih efektif, bersihkan bak sampah dapur setiap kali dikosongkan dan sebelum digunakan lagi untuk mencegah munculnya kuman akibat sisa sampah yang membusuk. Gunakan produk pembersih yang andal, misalnya Cif, untuk mengangkat minyak dan noda bandel pada dinding bak sampah seperti makanan gosong atau lengket serta membunuh kuman. Bilas bak sampah dengan air bersih dan keringkan sebelum digunakan lagi.

4. Anda bisa membuat kompos dari sampah organik ini jika mau atau setidaknya sampah ini sudah dibungkus terpisah dari sampah lain saat sampah diambil petugas pengumpul sampah.

5. Sampah anorganik bisa dipilah lagi berdasar bahannya, seperti bahan kaca, plastik, kardus, koran bekas, dan kaleng. Sampah ini bisa dijual atau diberikan ke tukang rombeng untuk didaur ulang.

Pemilahan sampah bisa terdengar merepotkan karena Anda harus mempertimbangkan mana yang organik dan mana yang anorganik. Tetapi setelah tahu perbedaan sampah organik dan anorganik, proses ini akan berjalan secara otomatis. Jika cara mengolah sampah Anda dimulai dengan memilah sampah di rumah artinya Anda telah berpartisipasi memelihara kelangsungan lingkungan hidup yang kelak akan menjadi rumah generasi selanjutnya di masa depan. 

•  Libatkan seluruh penghuni rumah untuk ikut serta memilah sampah dan jadikan ini sebagai kebiasaan. Beri pengetahuan tentang cara pengolahan sampah sedini mungkin. 

•  Siapkan sekurangnya dua bak sampah, satu untuk sampah organik dan lainnya untuk sampah anorganik. Pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui pengertian sampah organik dan anorganik. 

•  Bersihkan bak sampah tiap kali dikosongkan untuk menghindari kuman dan bau tak sedap, bilas dengan air bersih dan keringkan sebelum dipakai lagi.

(Team Redaksi 2022)/(dari berbagai sumber)

Peraga : GISEL 5B (2022)


POLA HIDUP RAMAH LINGKUNGA



Kebiasaan menggunakan plastik merupakan hal yang sulit diubah, namun bukan berarti tidak bisa diubah.

Banyak alternatif penggunaan barang sekali pakai untuk mengurangi sampah plastik.

Misal : sedotan dari stainles, selalu membawa tempat minum, penggunaan kantong belanja dan lain-lain.

Saat orang menggunakan kantong belanja sendiri dengan tujuan yang bisa digunakan kembali dan tidak akan menceritakan lingkungan.

Maka akan semakin banyak orang yang sadar seperti itu lambat laun akan berdampak baik untuk masalah sampah plastik.

Khusus masyarakat Jakarta, gaya hidup nol limbah disetujui oleh pemerintah dengan melarang penggunaan kantong plastik di pasar swalayan dan tempat pergudangan lainnya mulai 1 Juli 2020. Larangan itu tertuang dalam Pergub / Peraturan Gubernur nomor 142 tahun 2019.

SDN Pondok Labu 07 memiliki misi untuk membantu mewujudkan Indonesia bebas limbah dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penerapan ekonomi sirkular bagi bisnis dan industri. Tentu saja salah satunya adalah pengelolaan sampah plastik yang dikelola oleh Bank Sampah SDN Pondok Labu 07

Bersama SDN Pondok Labu 07, mari kita jaga lingkungan kita dari pencemaran limbah plastik dan kemasan.

(Tim Kreatif : ferry - wahyuningsih)